top of page

CIPTA RASA BAHAGIA (Bagian 3)

“Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat,

dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) dunia...”

(QS. Al-Qashash : 77)


Setelah di artikel sebelumnya kita membahas mengenai apa sebab manusia bisa merasakan kebahagiaannya, maka pada bagian ini akan dibahas mengenai berbagai aktivitas yang dapat dilakukan untuk menciptakan dan meningkatkan kebahagiaan dalam diri.


Lyubomirsky & Layous, dalam penelitiannya pada tahun 2013, menyebutkan bahwa kebahagiaan dapat dihasilkan melalui berbagai kegiatan yang positif. Pada setiap kegiatan positif yang dilakukan dapat menimbulkan emosi positif, pikiran positif, perilaku positif, dan rasa kepuasan sehingga menciptakan kebahagiaan. Sebuah penelitian lain yang dilakukan oleh Lyubomirsky menemukan bahwa orang-orang yang diminta untuk meniru berbagai pikiran dan perilaku sehat dari orang-orang yang bahagia secara alami, ternyata dapat menjadi lebih bahagia secara signifikan. Orang-orang ini diminta untuk terlibat dalam kegiatan-kegiatan positif yang sederhana, disengaja, dan teratur. Nah, ada berbagai jenis kegiatan positif yang dapat membantu meningkatkan kebahagiaan. Berikut adalah uraian beberapa aktivitas positif dalam berbagai literatur tentang kebahagiaan.


1. Mengungkapkan rasa syukur dan apresiasi


Pribadi yang banyak bersyukur cenderung lebih bahagia dan lebih sehat. Bersyukur dapat membantu diri mengatasi stress dan berpengaruh baik pada kerja jantung. Penelitian yang dilakukan di University of California, menemukan bahwa orang-orang yang sering mengungkapkan rasa syukurnya merasakan perbaikan mood, energi, dan semakin sehat secara fisik.


Coba ingatlah nikmat yang telah dikaruniakan Tuhan kepada diri baik yang tampak oleh mata ataupun tidak. Ungkapkanlah rasa syukur ini setiap hari. Ucapkanlah kalimat syukur seperti "Alhamdulillah..", untuk mengiringi berbagai kalimat mengenai karunia yang kita rasakan setiap saat. Jika perlu, tuliskanlah 3-5 hal yang disyukuri pada setiap pagi atau malam hari dalam sebuah buku catatan harian khusus dan taruhlah di dekat tempat tidur. Catat rasa syukur, baik itu berupa peristiwa besar yang membahagiakan maupun momen momen sederhana yang begitu berarti. Jika merasa bingung untuk menuliskannya, mulai saja dari hal-hal kecil yang bisa disyukuri. Catat juga perasaan apa yang dirasakan dan mengapa hal tersebut perlu disyukuri. Bahkan bukankah di hari yang terasa buruk pun, tetap akan ada sesuatu yang tetap bisa disyukuri? Bersyukur dapat membantu diri berfokus pada hal yang positif daripada hal yang negatif. Bukan berarti mengabaikan hal yang buruk, namun dari sana kita dapat mengambil sisi positif dan pelajaran untuk menyelesaikan masalah.


Selain bersyukur, mengungkapkan apresiasi kepada orang lain juga dapat meningkatkan kebahagiaan. Mengapa? Karena dengan mengucapkan terimakasih kepada orang lain membuat kita belajar bagaimana berefleksi dan menghargai orang lain. Pikirkanlah 3 orang yang telah sangat memberikan pengaruh positif dalam kehidupan kita, mengapa perlu berterimakasih dan bersyukur atas keberadaan mereka, dan mengapa dukungan mereka begitu penting bagi diri kita. Mereka bisa merupakan anggota keluarga, guru, sahabat, teman, rekan kerja, atau siapapun yang telah memberikan perbedaan berarti dalam kehidupan kita, bahkan meskipun mereka adalah pribadi yang tak sempurna. Ungkapkanlah rasa terimakasih secara lisan ataupun tulisan kepada mereka dengan senyum yang tulus dan hangat, lalu perhatikanlah perasaan diri yang muncul :)


2. Bersikap optimis terhadap masa depan


Bersikap optimis tidak hanya dapat membuat diri lebih bahagia, namun juga meningkatkan kinerja melalui meningkatnya keyakinan akan keberhasilan diri. Milikilah cara pandang hidup yang optimis terhadap masa depan. Visualisasikan masa depan diri yang ideal. Lihatlah peluang dari berbagai situasi yang ada. Pandang kehidupan sebagai gelas setengah isi dan bukan gelas setengah kosong, sehingga diri dapat lebih mensyukuri kehidupan.


Jika orang yang pesimis selalu memikirkan hal-hal buruk dan mudah menyerah, maka orang yang optimis akan menganggap bahwa kesulitan yang dialami adalah tantangan untuk berusaha lebih keras. Orang yang optimis memiliki kemampuan untuk membangkitkan diri sendiri dengan mengedepankan hal-hal positif yang dimiliki.


Martin Seligman mengungkapkan sebuah model untuk meningkatkan optimisme yang diberi nama Model ABCDE.

A dari kata Adversity, atau kesulitan yang dihadapi.

B dari kata Belief, yaitu keyakinan atau interpretasi seseorang mengenai kesulitan tersebut dan alasan terjadinya.

C dari kata Concequences atau konsekuensi dari keyakinan yang dipilih. Jika keyakinannya negatif, maka akan menyebabkan diri lebih mudah menyerah. Sebaliknya jika keyakinannya positif, maka justru orang tersebut akan merasa lebih berenergi untuk mengatasi kesulitannya.

D dari kata Disputation atau penyangkalan terhadap keyakinan diri yang bersifat pesimis. Caranya yaitu melalui :

-Evidence, mengedepankan bukti atau fakta mengenai situasi, untuk memeriksa dan menantang belief yang negatif.

-Alternative, mencari berbagai faktor yang menjadi penyebab dari munculnya situasi dan berfokus pada hal yang paling mungkin diubah dan dikendalikan.

-Implications, mencari akibat yang mungkin terjadi dari sebuah situasi sulit dan menimbang seberapa fatal akibatnya jika keyakinan yang dimiliki benar

-Usefulness, memikirkan kegunaan dari keyakinan yang dimiliki. Jika negatif maka justru akan menghambat. Maka perlu memilih keyakinan positif yang membantu tercapainya tujuan.

E dari kata Energization atau hasil yang didapat, berupa perasaan lega dan bersemangat kembali setelah berhasil mengatasi pikiran dan perasaan pesimis dan mengubahnya menjadi sikap optimis.


Jadi, kapanpun kita menyadari bahwa diri sedang berpikir negatif, terimalah bahwa pikiran itu ada, lalu segeralah mengelolanya. Bingkailah kembali dengan pikiran baru yang lebih memberdayakan diri. Pertimbangkanlah sisi positif dari situasi yang terjadi. Katakan pada diri berupa kalimat-kalimat positif secara berulang. Misalnya, “Setiap hari, dalam segala hal, diri ini menjadi lebih baik dan lebih baik”. Berdo'alah yang terbaik dan yakinlah.


3. Mengembangkan kekuatan diri


Orang-orang yang dapat memaksimalkan potensi yang ia miliki cenderung merasa lebih bahagia. Belajarlah untuk menerima diri sendiri. Perkuat kelebihan dan atasi kekurangan diri. Ya, berfokuslah pada kekuatan alami diri. Kenalilah 3-5 minat dan kekuatan terbesar diri lalu gunakanlah potensi tersebut untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat dan bermakna. Biarkan diri fokus, terlibat, dan menikmati proses melakukannya hingga mengalir dan mencapai hasil terbaik. Biarkan perasaan mampu dan senang menyatu padu hingga dapat terbentuk keterampilan-keterampilan baru, tercipta karya-karya baru. “Happiness is the joy that we feel when we’re striving after our potential”, demikian ungkapan dari Shawn Achor dalam bukunya “Happiness Advantages”.



Nah, pada tulisan ini telah dibahas 3 aktivitas positif yang bisa dilakukan untuk menciptakan dan meningkatkan kebahagiaan diri. Masih ada beberapa uraian aktivitas lainnya dari berbagai literatur yang akan saya bagikan pada tulisan selanjutnya. Tetap setia membaca, kan? Sampai jumpa di tulisan berikutnya yaa.. ;) (Bersambung)


Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan:,

“Sesungguhnya jika kamu bersyukur,

pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu...”.

(QS. Ibrahim : 7)


bottom of page